• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Senin, Maret 8, 2021
  • Login
GEMA NEWS
Advertisement
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Sulut
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Lainnya
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Sulut
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Lainnya
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Opini
No Result
View All Result
GEMA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Renungan Jelang Ramadan

by
22 April 2020
in Opini
0
Renungan Jelang Ramadan

Bramma Aji Putra

0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Iki sasi ruwah nuli sasi pasa / Kewajiban kita kudu pasa / Sesasi lawase ora mangan ngombe / Esok tekan sore sak rampunge..

Penggalan lirik syiir pujian di atas kerap dilantunkan saat bulan Sya’ban seperti sekarang, terutama di pedesaan Jawa. Secara bahasa Sya’ban—bulan yang akan berakhir dalam hitungan jam ini—berakar dari kata Arab “syi‘ab” yang bararti jalan di atas bukit. Makna “jalan” ini bisa dikiaskan dalam pengertian bahwa kita sedang menapaki jalan menuju Ramadan, bulan yang paling dimuliakan dalam ajaran Islam. Orang Jawa menyebut bulan Sya’ban dengan Ruwah, yakni bulannya para arwah. Maksudnya, pada momentum inilah para ahli waris biasanya datang ke makam orangtua dan leluhur untuk mendoakan.

Namun di tengah pandemi wabah Corona Virus Disease-2019 (Covid-19), kedua hal—baik pujian di masjid/musholla/langgar ataupun ziarah kubur—untuk sementara waktu ditahan dulu. Seiring anjuran pemerintah bahwa masjid kini tertutup dari aktivitas ibadah. Maka pujian di atas pun mulai menghilang—bahkan di pedesaan. Begitu pula dengan tradisi ziarah kubur di bulan ini. Terpaksa diurungkan. Namun sebagai orang beriman, kita meyakini semua pasti ada hikmahnya.

Wabah Covid-19 ini seolah membuka lebar mata batin kita tentang kenikmatan yang telah begitu banyak diberikan Tuhan kepada kita. Nikmat beribadah secara berjamaah di masjid, musholla/langgar/surau, nikmat ikut bersama dalam majelis pengajian/dzikir ataupun thalabul ‘ilmi lainnya, atau sekadar nikmat keluar rumah untuk bekerja sebagaimana rutinitas biasanya. Ketika terjadi musibah, tidak ada pilihan lainnya kecuali bersabar untuk dijalani. Dan kemauan untuk bersabar inilah yang akan mengubah musibah menjadi anugerah berkah bagi kita.

Nabi Muhammad SAW pernah menegaskan, “Sangat menakjubkan urusan orang beriman. Semua urusannya merupakan kebaikan. Hal tersebut tidak dimiliki siapapun kecuali hanya dimiliki oleh orang beriman. Apabila orang beriman mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia tertimpa musibah, dia bersabar. Dan itu juga menjadi kebaikan baginya.” (HR Muslim: 7692)

Hadits Nabi SAW di atas mengajak kepada kita untuk mengubah perspektif atau paradigma berpikir kita. Ketika mendapat kenikmatan maka kewajiban kita untuk bersyukur tanpa melupakan sesama bahkan lebih khusyuk dalam beribadah. Sementara ketika mendapat musibah, hakikatnya juga anugerah bagi kita andai mampu bersabar. Lalu pertanyaannya kini, apa hikmah di balik pandemi Covid-19?

Bagi para pekerja kantoran yang selama ini minim waktu bersama keluarga, maka ini menjadi saat-saat terbaik meriung dan berkumpul bersama keluarga inti di rumah. Apalagi anak-anak juga libur. Kehangatan dan keakraban keluarga yang mungkin kemarin sempat mengendur dapat dieratkan lagi. Sementara bagi para pekerja yang tidak bisa tidak mesti keluar rumah, maka saat-saat ini adalah waktu yang tepat menikmati perjalanan. Suasana jalan begitu lengang. Minimal, tak ada lagi pekat asap polusi. Tak berlebihan kiranya jika ada kalangan yang menyebut alam tengah menyembuhkan dirinya sendiri.

Lalu bagaimana dengan persiapan Ramadan? Inilah yang menjadi kunci bagi kita. Biasanya ketika jelang Ramadan, banyak orang menyerbu membeli bahan kebutuhan pokok. Tak sedikit pula yang mengobral rupiah berbelanja baju persiapan lebaran. Namun harus jujur kita akui itu semua hanyalah persiapan artifisial semata. Ada persiapan batin yang kadang terlupa kita lakukan padahal ini yang sejatinya jauh lebih utama.

Dengan adanya musibah wabah Covid-19, lalu muncul larangan untuk keluar rumah, maka ini menjadi momentum tepat bagi kita menata persiapan batin hadapi Ramadan. Kita kini tak lagi disibukkan untuk berbelanja semua. Tak lagi dihanyutkan mesti memborong apa. Dari perspektif agama, Covid-19 tampaknya dihadirkan Tuhan agar manusia kembali menyadari kemanusiaannya. Bahwa sesungguhnya manusia itu makhluk yang memiliki keterbatasan. Tidak selamanya uang dan harta berkuasa di dunia. Kalau sudah begini kita mau apa? Covid-19 benar-benar meninju kepongahan kita sebagai manusia.

Marhaban yaa Ramadan….

Bramma Aji Putra, Pranata Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY

Sumber: Kemenag.go.id

Tags: renungan jelang ramadan
Previous Post

Ini Lokasi Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1441H/2020M di Sulut dan 33 Provinsi Lainnya

Next Post

Peduli Masyarakat, Polsek Modayag Door to Door Salurkan Bantuan Polres Boltim

Next Post
Peduli Masyarakat, Polsek Modayag Door to Door Salurkan Bantuan Polres Boltim

Peduli Masyarakat, Polsek Modayag Door to Door Salurkan Bantuan Polres Boltim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

KILAS TERKINI

Hadapi Gugatan di MK, BAHU Nasdem Back Up SSM-Oppo

Hadapi Gugatan di MK, BAHU Nasdem Back Up SSM-Oppo

12 Januari 2021
Jepang Minta 5 ribu Tenaga Kerja Bidang Kesehatan, Berminat?

Jepang Minta 5 ribu Tenaga Kerja Bidang Kesehatan, Berminat?

12 Januari 2021
Pasar Kuliner, Tempat Nyaman untuk Pedagang dan Aman Bagi Pengunjung

Pasar Kuliner, Tempat Nyaman untuk Pedagang dan Aman Bagi Pengunjung

12 Januari 2021
Ini yang Dibahas Kepala UPT BP2MI Manado Saat Temui Ketua DPRD Kotamobagu

Ini yang Dibahas Kepala UPT BP2MI Manado Saat Temui Ketua DPRD Kotamobagu

11 Januari 2021
Diundang Khusus, SSM Bahas Pembangunan Boltim Bersama Rahmat Gobel

Diundang Khusus, SSM Bahas Pembangunan Boltim Bersama Rahmat Gobel

11 Januari 2021
Pemkot Kotamobagu Lelang 8 Jabatan Kepala Dinas, Ini Rincian Formasi dan Persyaratannya

Pemkot Kotamobagu Lelang 8 Jabatan Kepala Dinas, Ini Rincian Formasi dan Persyaratannya

10 Januari 2021
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 GEMA NEWS - Developed by PM Tech.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Sulut
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Lainnya
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Opini

© 2021 GEMA NEWS - Developed by PM Tech.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist